BLOGGER TEMPLATES AND Gaia Layouts »

Jumat, 28 Januari 2011

Sneijder Sempat Larang Van Bommel Pindah Ke AC Milan

Rekrutan anyar AC Milan, Mark van Bommel, mengaku sempat mendapat halangan dari Wesley Sneijder, kompatriotnya di timnas Belanda, untuk bergabung ke AC Milan. Sebelum resmi pindah ke AC Milan, Van Bommel sempat berbincang dengan Sneijder tentang keinginannya untuk hengkang dari Bayern Munich. Sneijder pun menyarankan agar Van Bommel tidak hijrah ke San Siro, markas AC Milan. Nampaknya Sneijder segan untuk menghadapi Van Bommel jika nanti Inter Milan bertemu dengan AC Milan dalam Derby Della Madonnina.



“Sneijder adalah teman baik saya. Jadi, saya menghubunginya (sebelum gabung ke Milan) dan dia sempat menyarankan agar saya tidak bergabung dengan Milan, karena dia tak ingin berhadapan dengan pemain yang setangguh saya,” ujar gelandang 33 tahun yang dikontrak Milan hingga akhir musim.


Terlepas kedekatannya dengan Sneijder, Van Bommel mengaku sudah tidak sabar untuk ambil bagian dalam derby Milan secara langsung karena sebelumnya Van Bommel hanya nikmatinya melalui layar televisi. “Saya tak sabar untuk bisa bermain di derby (Milan), sebab selama ini saya menyaksikannya melalui televisi. Meski demikian saya bisa tahu bahwa duel tersebut merupakan pertandingan yang besar,” tambahnya dikutip Football-Italia, Jumat (28/1/2011).


Patut ditunggu performa menawan dari Van Bommel yang sukses mengawali debutnya bersama AC Milan dengan membawa kemenangan 2-1 dari Sampdoria pada perempat final Coppa Italia kemarin.



Kamis, 27 Januari 2011

Simbiosis Mutualisme ala Silvio Berlusconi

Siapa yang tidak kenal dengan Silvio Berlusconi, dia adalah perdana menteri Italia saat ini sekaligus pemilik klub sepak bola prestisius di Italia, AC Milan. Berlusconi sudah mengakuisisi AC Milan kurang lebih selama dua dekade, di tangannya lah AC Milan menjadi klub sepak bola yang cukup disegani di daratan Eropa maupun di seluruh penjuru dunia dengan menjuarai banyak kompetisi, mulai dari kompetisi lokal, Eropa, hingga kompetisi internasional seperti piala dunia antar klub. Silvio Berlusconi tidak sepenuhnya mengendalikan AC Milan, dia hanya memonitorinya dan menyerahkan mandat pengendalian klub kepada Adriano Galliani, teman dekat Silvio Berlusconi sekaligus wakil presiden AC Milan.

Sebelum Silvio Berlusconi menjabat sebagai perdana menteri Italia, dia mencurahkan segalanya untuk AC Milan, mulai dari perekrutan pemain hingga pelatih berkelas dunia pun dia boyong ke Milan untuk menjadikan AC Milan sebagai klub sepak bola yang mentereng. Namun, setelah Silvio Berlusconi menjabat sebagai perdana menteri Italia, dia lebih memilih untuk fokus kepada pekerjaannya sebagai perdana menteri, dia tidak terlalu memperhatikan AC Milan dan lebih memilih untuk menjadikan Galliani sebagai orang yang mengatur segala kebijakan klub. Namun demikian, Silvio Berlusconi tetap memantau perkembangan AC Milan dari luar stadion.

Ada yang unik dari Silvio Berlusconi yang menjabat posisi penting di pemerintahan maupun di AC Milan, terdapat simbiosis mutualisme antara Silvio Berlusconi dengan AC Milan. Ketika Silvio Berlusconi terlibat dalam skandal seks antara dirinya dengan wanita muda yang menjadikan dirinya tersorot oleh publik, Silvio Berlusconi, melalui perantara Adriano Galliani, mencoba menaikkan citra positifnya dengan mendatangkan nama-nama besar seperti Antonio Cassano, Urby Emmanuelson, dan Mark van Bommel yang merupakan pemain-pemain berkelas dunia ke San Siro, markas AC Milan, pada bursa transfer musim dingin kali ini.

Di sisi lain, Massimiliano Allegri sebagai pelatih AC Milan diuntungkan oleh kedatangan pemain-pemain tersebut karena saat ini banyak pemain-pemain pilar AC Milan yang bermasalah dengan cedera seperti Filippo Inzaghi, Alessandro Nesta, Clarence Seedorf, Gennaro Gattuso, dan lain-lain.

Oleh karena itu, tidak salah jjika saya menyimpulkan bahwa Silvio Berlusconi memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan AC Milan. Meskipun terlihat politis, namun dalam hal ini tidak ada yang dirugikan karena pencitraan dirinya terhadap publik Italia tidak terlalu berubah drastis akibat skandal seks ditopang oleh kesuksesannya dalam menambah kekuatan skuad AC Milan dengan mendatangkan pemain-pemain berkelas dunia yang setidaknya membuat dirinya masih dielu-elukan oleh para tifosi AC Milan di Italia dan di seluruh dunia.

Kamis, 20 Januari 2011

Kenny Dalglish: Perintis Generasi Emas "The Anfield Gank" Masa Depan

Bagi para Liverpudlian, sebutan untuk fans Liverpool FC, nama Kenny Dalglish sudah tidak asing di telinga mereka. Bagaimana tidak, King Kenny,julukan Kenny Dalglish, telah mencatatkan dirinya ke dalam sejarah kejayaan Liverpool di masa lalu. King Kenny sukses mengantarkan Liverpool sebagai kampiun di beberapa kompetisi domestik baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.

Namun, setelah 10 tahun tidak melatih klub sepak bola, King Kenny akhirnya menangani Liverpool kembali setelah sebelumnya ditangani oleh Roy Hodgson yang tidak memberikan perubahan yang berarti di dalam tubuh Liverpool. Debut King Kenny menangani Liverpool terbilang agak buruk karena tiga pertandingan awal debut mengalami 2 kekalahan dan sekali seri. Hal itu mengakibatkan beberapa pihak meragukan kapasitas King Kenny dalam melatih "The Anfield Gank", sebutan untuk para pemain Liverpool. Namun, di tengah keraguan tersebut, para pemain memberikan dukungan penuh terhadap King Kenny. Para pemain senior seperti Steven Gerrard dan Jamie Carragher pun angkat bicara agar semua pihak mendukung King Kenny dalam menangani Liverpool agar Liverpool bisa keluar dari masa-masa kritis.

Ada satu hal yang ingin saya munculkan dalam hal ini mengenai King Kenny, ketika bursa transfer musim dingin di buka, King Kenny tidak terburu-buru mencari pemain baru untuk menambah kekuatan Liverpool, dia sangat berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan transfer. Di sela-sela usahanya untuk membeli pemain yang pantas untuk masuk ke dalam skuadnya, King Kenny mencoba memainkan para pemain binaan yang berasal dari akademi sepak bola Liverpool. Lihatlah nama-nama pemain seperti Martin Kelly, Jay Spearing, dan Jonjo Shelvey, mereka adalah para pemain muda produk asli binaan akademi Liverpool yang performanya tidak mengecewakan dan bisa dibilang cukup menjanjikan. Dari apa yang telah King Kenny lakukan, kita bisa sedikit mengambil kesimpulan bahwa King Kenny ingin menelurkan bintang-bintang baru di Liverpool dan hal ini tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk membuat para pemain muda Liverpool menjadi pemain yang bisa dijadikan tulang punggung tim di masa yang akan datang.