BLOGGER TEMPLATES AND Gaia Layouts »

Minggu, 31 Juli 2011

Jalan Panjang Sang Garuda Menuju Piala Dunia 2014

Undian putaran ketiga babak penyisihan Pra-Piala Dunia 2014 telah berlangsung kemarin di Rio de Janiero, Brazil. Seperti yang sudah diprediksikan oleh banyak pengamat sepak bola bahwa perjalanan timnas Indonesia di putaran ketiga ini akan lebih berat dari sebelumnya. Seperti yang telah ketahui bersama, Indonesia berhasil melaju ke putaran ketiga setelah mengalahkan Turkmenistan dengan agregat 5-4 dan pencapaian tersebut bisa terbilang cukup baik karena timnas Indonesia hanya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan pertandingan tersebut. Selain itu, timnas Indonesia baru saja merasakan masa transisi kepelatihan yang sebelumnya ditangani oleh Alfred Riedl yang kemudian digantikan oleh Wim Rijsbergen.

Jika kita menilik performa timnas racikan Wim Rijsbergen saat berjibaku melawan Turkmenistan, rasanya kita masih memiliki secercah harapan untuk melihat sepak bola Indonesia kembali disegani oleh negara-negara lain.Permainan umpan-umpan pendek yang diperlihatkan Firman Utina Dkk saat melawan Turkmenistan cukup menghibur rakyat Indonesia meskipun itu 'menurut saya' baru terlihat pada pertandingan leg kedua, tepatnya babak pertama. Mengapa saya berkata demikian? Hal ini saya dasari dari performa timnas saat melawan Turkmenistan.
Pada leg pertama, timnas baru menunjukkan geliat permainan 'tiki-taka' alias umpan-umpan pendek ketika mereka tertinggal satu gol oleh turkmenistan yang pada akhirnya mampu menghasilkan gol penyeimbang yang dilesakkan oleh M. Ilham. Meskipun lapangan yang digunakan saat leg pertama berlangsung dalam kondisi sangat buruk, para punggawa timnas cukup mampu mengendalikan jalannya pertandingan. Lain halnya saat leg kedua berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, para pemain timnas Indonesia langsung memberikan tekanan dengan permainan ball possession yang ciamik sejak menit pertama yang mampu membuat para pendukung timnas di dalam maupun di luar stadion pun berdecak kagum melihat permainan timnas saat itu. Namun, ketika babak kedua bergulir, permainan timnas sedikit menurun yang diakibatkan oleh anjloknya stamina para punggawa timnas yang menyebabkan mereka kehilangan konsentrasi. Hal itu pun dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain timnas Turkmenistan dengan menjebol gawang Fery Rotinsulu sebanyak tiga kali. Sadar akan kebangkitan para pemain Turkmenistan, para pemain timnas Indonesia pun berusaha mempertahankan keunggulan satu gol hingga peluit berakhir. keberhasilan menjaga keunggulan pun membuahkan sebuah tiket untuk melaju keputaran selanjutnya. Sungguh perjuangan yang patut diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia.

Kembali kepada hasil drawing, Indonesia akan bersua dengan tim-tim tangguh dari belahan Benua Asia lainnya seperti Iran, Qatar, dan Bahrain. Tim-tim yang akan dihadapi oleh timnas Indonesia pada putaran ketiga ini menjadi perhatian tersendiri bagi Wim Rijsbergen dalam mempersiapkan para pemain untuk meraih tiket ke putaran selanjutnya. Wim Rijsbergen sudah mengantongi beberapa catatan mengenai apa saja yang harus dibenahi dari timnas Indonesia. Salah satu aspek yang benar-benar harus diperbaiki oleh timnas Indonesia adalah stamina. Para pemain timnas Indonesia belum memiliki kualitas stamina di atas rata-rata yang menyebabkan para pemain tidak mampu menampilkan permainan yang konsisten selama 90 menit.

Pada akhirnya, kita hanya bisa membantu mereka dengan do'a dan dukungan yang tiada henti agar perjuangan mereka di lapangan hijau bisa terus berlanjut hingga mereka mampu menjejakkan kaki mereka di Brazil.  

0 comments: